LUKA BAKAR
dr. Rudyn R. Panjaitan, M.Ked
(KK), SpKK
Definisi
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi.
Luka bakar merupakan jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas
tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai
fase lanjut.
Permasalahan pada luka bakar
Fase awal, fase akut, fase syok
Masalah utama:
gangguan saluran nafas (mis. cedera inhalasi)
Gangguan mekanisme bernafas oleh karena adanya eskar melingkar di dada
atau trauma multipel di rongga toraks
Gangguan sirkulasi (keseimbangan cairan-elektrolit, syok hipovolemia)
Fase sub akut
Masalah utama:
Systemic Inflammatory Response
Syndrome (SIRS)
Multi-system Organ Dysfunction
Syndrome (MODS)
Sepsis
•Merupakan perkembangan masalah yang
timbul pada fase pertama
Fase lanjut
Berlangsung sejak penutupan luka sampai terjadinya maturasi jaringan
Masalah utama merupakan penyulit dari luka bakar:
Parut hipertrofik
Kontraktur
Deformitas
Klasifikasi
Luka Bakar
1.Berdasarkan
penyebab
Luka bakar karena api
Luka bakar karena air panas
Luka bakar karena bahan kimia (asam
atau basa kuat)
Luka bakar karena listrik dan petir
Luka bakar karena radiasi
Cedera akibat suhu yang sangat
rendah (frost bite)
2. Berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan:
Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat II (dangkal,
dalam)
Luka bakar derajat III
1.Luka bakar derajat I
Kerusakan terbatas pada bagian
superfisial epidermis
Kulit kering, hiperemik, memberikan
efloresensi berupa eritema
Tidak dijumpai bula
Nyeri, karena ujung-ujung saraf
sensorik teriritasi
Penyembuhan terjadi secara spontan
dalam waktu 5-10 hari
Contoh: luka bakar akibat sengatan
sinar matahari
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan
sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi
Dijumpai bula
Dasar luka berwarna merah atau
pucat, sering terletak lebih tinggi diatas permukaan kulit normal
Nyeri karena ujung-ujung saraf
sensorik teriritasi
Dibedakan menjadi 2 à dangkal dan dalam
a. Luka bakar derajat II dangkal
(superfisial)
Kerusakan mengenai bagian
superfisial dari dermis
Apendises kulit seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh
Penyembuhan terjadi secara spontan
dalam waktu 10-14 hari
b. Luka bakar derajat II dalam (deep)
Kerusakan mengenai hampir seluruh
bagian dermis
Apendises kulit seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian masih utuh
Penyembuhan terjadi lebih lama,
tergantung apendises kulit yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam
waktu lebih dari 1 bulan.
3. Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh
ketebalan dermis dan lapisan yang lebih dalam
Apendises kulit seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan
Tidak dijumpai bula
Kulit yang terbakar berwarna
abu-abu dan pucat. Kering, letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar
akibat koagulasi protein pada lapis epidermis dan dermis (eskar)
3. Luka bakar derajat III
Tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan
hilang sensasi karena ujung-ujung serabut saraf sensorik mengalami
kerusakan/kematian
Penyembuhan terjadi lama karena
tidak ada proses epitelisasi spontan, baik dari dasar luka, tepi luka, ataupun
apendises kulit.
Berat ringan luka bakar, ditinjau dari kedalaman dan kerusakan jaringan
ini ditentukan oleh peran beberapa faktor, antara lain:
1.Penyebab (api, air panas, ledakan, bahan kimia, listrik)
2.Lama kontak antara tubuh dengan sumber panas.
üSemakin lama waktu kontak, semakin
luas dan dalam kerusakan jaringan yang terjadi
LUAS
LUKA BAKAR
Beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar:
1.Estimasi menggunakan luas permukaan palmar pasien. Luas telapak tangan = 1% luas permukaan tubuh.
2. Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa
–Luas
kepala dan leher, dada, punggung, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kanan,
ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta
tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%.
–Daerah genitalia = 1%.
Pada
anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak
jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil.
Rumus 10 untuk bayi
Rumus 10-15-20 untuk anak.
PEMBAGIAN
LUKA BAKAR
•Luka bakar ringan
–Luka bakar dengan luas <
15 % pada dewasa
–Luka bakar dengan luas <
10 % pada anak dan usia lanjut
–Luka bakar dengan luas <
2 % pada segala usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum)
•Luka bakar sedang (moderate burn)
–Luka bakar dengan luas 15 –
25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
–Luka bakar dengan luas 10 –
20 % pada anak usia < 10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
–Luka bakar dengan derajat III
< 10 % pada anak maupun dewasa yang
tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
•Luka bakar berat (major burn)
–Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahun
–Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia
selain disebutkan pada butir pertama
–Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
–Adanya cedera pada jalan nafas (cedera
inhalasi) tanpa memperhitungkan luas luka bakar
–Luka bakar listrik tegangan tinggi
–Disertai trauma lainnya
–Pasien-pasien dengan resiko tinggi
PATOFISIOLOGI
•Pembuluh darah yg terpajan suhu tinggi rusak & permeabilitas↑ à sel darah rusak à anemia
•Permeabilitas↑ à edema à bula yang mengandung banyak elektrolit à volume cairan
intravaskuler ↓
•Kerusakan
kulit akibat luka bakar à cairan ↓ akibat penguapan yang berlebihan, masuknya
cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat II, dan pengeluaran
cairan dari keropeng luka bakar derajat III.
•
Komentar
Posting Komentar